Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

PETUNJUK KESUKSESAN

Al-Quran adalah petunjuk untuk sukses dunia dan akhirat. Petunjuk yang diturunkan dari Penguasa dan Pencipta alam raya Zat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
Bila menurut anda blog ini bermanfaat, sebarkanlah kepada keluarga dan teman-teman anda serta jadilah bagian dari penyuka halaman AL-QURAN FIRMAN SUCI di facebook.

Selasa, 13 April 2010

APAKAH SATU AYAT ATAU SURAT MEMPUNYAI KEUTAMAAN BERBEDA DARI YANG LAIN ?


Berkaitan dengan keutamaan tertentu yang dimiliki oleh ayat dan surat tertentu dalam al-quran, terdapat perbedaan pendapat di antara 'ulama. Ada ulama yang memandang tidak ada perbedaan keutamaan (fadhilah). Ada ulama yang memandang adanya perbedaan keutamaan (fadhilah)

Para 'ulama yang memandang tidak ada perbedaan keutamaan, pada intinya berpegang bahwa al-Quran seluruhnya adalah firman Allah. Tidak ada perbedaan keutamaan antara satu firman Allah dengan firman Allah yang lain. Karena sama-sama firman Allah, semua sama setara.

Para 'ulama yang memandang adanya perbedaan keutamaan, pada intinya berpegang bahwa keutamaan surat dan ayat dengan pasti telah dijelaskan oleh Rosululloh s.a.w. Dalam berbagai hadits jelas ditunjukkan keutamaan-keutamaan ayat atau surat tertentu.

Kedua pendapat ini sebenarnya bukan sebuah pertentangan. Kita dapat menjadikannya satu kesatuan. Yang perlu adalah kita menempatkan setiap pendapat pada tempatnya.

Kita akan sependapat bahwa dari sisi kehormatan dan kemuliaan, semua ayat Al-Quran sama. Tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, karena semuanya sama-sama kalamulloh.

Namun, ayat-ayat atau surat-surat tersebut mempunyai posisi, fungsi, manfaat dan berkah masing-masing yang berbeda dengan yang lain. Nah posisi, fungsi, manfaat dan berkah inilah yang dikatakan perbedaan keutamaan (fadhilah) atau khasiat Al-Quran. Secara lahiriyyah dari redaksi ayat, setiap ayat menunjukkan masalah atau hal tertentu yang berbeda dengan ayat yang lain. Secara bathiniyyah, berbagai hadits menunjukkan bahwa ada pahala atau anugerah tertentu yang Allah curahkan dengan wasilah membaca ayat atau surat tertentu yang berbeda antara satu surat atau ayat dengan yang lainnya. Selain itu, berbagai hadits pun menunjukkan posisi surat atau ayat tertentu yang berbeda dengan yang lainnya.

Dengan demikian, tidak ada pertentangan di antara kedua pendapat tersebut.

Wallohu 'alam.

Selengkapnya...

Senin, 12 April 2010

AL-FATIHAH


Surat pertama dalam mushaf al-quran adalah surat al-fatihah. Al-Fatihah artinya pembukaan.

Selain disebut dengan surat al-fatihah, surat pertama mempunya beberapa nama lain. Di antara nama-nama itu adalah :
  1. Ummul Kitab (induk kitab)

  2. As-Sab'ul masani (tujuh yang diulang-ulang).

  3. Al-asas (pondasi)

  4. Asy-syifa (obat)

Al-Fatihah termasuk surat Makkiyyah, yaitu surat yang diturunkan saat Nabi Muhammad s.a.w. masih di Makkah belum hijrah ke Madinah.

Surat pertama ini berjumlah tujuh ayat. Dalam menghitung tujuh ini ada perbedaan pendapat.

Ada yang menghitung ayat satu adalah bismillahirrohmanirrohim. Ayat ketujuh dalam pendapat ini adalah sirotollazina an'amta 'alaihim goiril magdhubi 'alaihim walad dollin.

Ada pula yang menghitung ayat satunya alhamdu lillahi robbil 'alamin. Ayat keenam dalam hitungan ini adalah sirotollazina an'amta 'alaihim. Ayat ketujuhnya goiril magdubi 'alaihim walad dollin.


Selengkapnya...

Kamis, 08 April 2010

IBADAH MEMBACANYA


Al-Quran adalah kalamulloh yang mana hanya sekedarnya membacanya pun menjadi sebuah ibadah yang mendapatkan pahala, keutamaan dan kemulian yang sangat tinggi di hadapan Allah.

Rosululloh s.a.w. menyampaikan :

"orang yang mahir membaca Al-Quran bersama para malaikat dan orang yang membaca Al-Quran terbata-bata karena sulit (berat) mendapat dua pahala"

"Bacalah Al-Quran sebab sungguh Al-Quran datang pada hari kiamat sebagai penolong (pemberi syafa'at) bagi para sahabatny (pembacanya)"

"Perumpamaan bagi orang beriman yang membaca Al-Quran adalah bagaikan buah limau - baunya wangi dan rasanya enak"


Selengkapnya...

Selasa, 06 April 2010

RIWAYAT MUTAWATIR


Semua riwayat pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : Mutawatir dan Ahad.

Mutawatir

Mutawatir adalah riwayat yang disampaikan oleh banyak orang yang dinilai tidak mungkin semua orang itu sepakat untuk berbohong. Riwayat mutawatir ini secara langsung diterima sebagai kebenaran. Siapa yang menolak riwayat yang mutawatir dalam masalah agama, dia dinilai telah murtad, karena telah menolak sesuatu yang dinilai benar dan tidak mungkin bohong.

Riwayat mutawatir tebagi menjadi beberapa bagian, di antaranya :
  1. Mutawatir lafzi ; redaksi lafaznya sama
  2. Mutawatir ma'nami ; ada makna yang sama walau dengan redaksi lafaz yang berbeda
  3. Mutawatir 'amali ; amalnya sama


Ahad

Ahad adalah riwayat yang disampaikan oleh satu atau beberapa orang, namun dinilai masih ada kemungkinan kesalahan, baik karena bohong maupun karena lupa. Riwayat yang ahad ini diteliti lebih jauh untuk mendapatkan prasangka yang kuat apakah benar atau tidak.

Riwayat ahad ini dikelompokkan menjadi riwayat yang diterima dan yang ditolak.

Pada riwayat ahad ini dikenal status sohih, hasan, do'if.


Al-Quran

Al-Quran disampaikan kepada kita semua melalui riwayat mutawatir.

Pada dasarnya semua redaksi lafaz A-Quran diriwayatkan oleh banyak sekali orang yang tidak mungkin semuanya sepakat berbohong.

Demikian pula, cara membaca Al-Quran diriwayatkan oleh banyak sekaliorang yang tidak mungkin semua sepakat berbohong.


Selengkapnya...

Jumat, 02 April 2010

PROSES MENERIMA WAHYU


Nabi Muhammad s.a.w. mengalami beberapa proses dalam menerima wahyu, di antaranya :

  • Melalui mimpi

  • Dimasukkan ke dalam jiwa Nabi wahyu yang dimaksud

  • Datang seperti gemerincing lonceng

  • Malaikat menampakkan diri dalam bentuk manusia

  • Malaikat Jibril menampakkan diri dalam bentuk aslinya

  • Allah menyampaikannya kepada Nabi tanpa perantara Malaikat

  • Malaikat Isrofil datang membawa beberapa kalimat wahyu, sebelum Malaikat Jibril datang membawa wahyu Al-Quran

  • Wahyu datang bagai suara lebah

wallohu a'lam


Selengkapnya...

Kamis, 01 April 2010

YANG TERAKHIR TURUN


Ada perbedaan pendapat mengenai bagian Al-Quran yang terakhir turun.

Kebanyakan orang (terutama di Indonesia) memandang bahwa ayat Al-Quran yang terakhir turun adalah surat Al-Maidah ayat 3. Namun pendapat ini dipandang bukanlah pendapat yag kuat.

Syaikh 'Ali As-Sobuni pada Kitabnya At-Tibyan fi 'ulumil quran merujuk kepada penjelasan Imam As-Suyuthi bahwa pendapat yang sohih dan kuat adalah bahwa ayat Al-Quran yang terakhir turun adalah surat Al-Baqoroh ayat 281.

Penjelasan tersebut di dukung bahwa ayat 3 surat Al-maidah turun pada saat hajji wada. Setelah itu Rosululloh s.a.w. masih hidup sekitar 81 hari. Sedangkan ayat 281 surat Al-Baqoroh turun sembilan malam sebelum Rosululloh s.a.w. wafat.

Pertanyaannya adalah apabila pada al-maidah ayat 3 sudah disampaikan bahwa Allah telah menyempurnakan agama dan meridoi islam sebagai agama, apakah masih diperlukan lagi ada ayat yang lain ?

Pertanyaan itu dijawab bahwa dengan surat al-maidah ayat 3 telah dinyatakan bahwa syari'at itu telah tuntas sempurna. Namun, sepanjang zaman manusia masih membutuhkan peringatan-peringatan. Maka ayat-ayat yang berkaitan dengan peringatan masih diturunkan. Ayat-ayat peringatan tersebut seprti al-baqoroh ayat 281 yang mengingatkan manusia pada hari akhir saat kembali kepada Allah kemudian mendapatkan balasan dari segala amal perbuatannya.

Ayat 281 surat al-baqoroh pun lebih menyiratkan tentang telah dekatnya saat wafatnya Rosululloh s.a.w.

Wallohu a'lam
Selengkapnya...